Pada awalnya ajaran Hindu berawal dari India. Dari daratan
India ajaran Hindu berkembang ke berbagai negara di Asia termasuk Indonesia.
Ajara Hindu masuk ke Indonesia tidak melalui kekerasan atau penakhlukan. Dari
berbagai peninggalan yang ada, pengaruh Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh
para pendeta Brahmana dan para pedagang. Budaya Hindu di Indonesia ditandai
dengan munculnya beberapa kerajaan bercorak Hindu dan peninggalan sejarah yang
berupa candi, budaya, agama, adat istiadat, dan sebagainya. Beberapa kerajaan
bercorak Hindu di Indoesia adalah sebagai berikut.
welcome to the world of heroes
9/28/2018
Arca Siwa Mahadewa, Arca Siwa Mahaguru, dan Arca Ganesha.
1. Arca Siwa Mahadewa
Arca Siwa
merupakan arca pusat dan terdapat dalam bilik tengah Candi Siwa. Dewa Siwa
sebagai Mahadewa mempunyai kedudukan yang paling tinggi. Siwa adalah raja para
dewa. Dewa Siwa dalam Tri Murti dikenal sebagai dewa perusak alam semesta.
Karena itu Dewa Siwa sangat ditakuti dan dipuja. Dewa Siwa empunyai kendaraan
berupa lembu, yang disebut Nandi.
2. Arca Siwa Mahaguru
Arca Siwa
Mahaguru disebut Agastya. Siwa mahaguru menggambarkan seorang resi penyebar
agama Hindu dan penyusun berbagai syair pujaan. Ia berperan sebagai penasehat
Rama, Laksamana, dan Sinta. Tangan kanannya memegang tasbih da tangan kirinya
memegang kendi. Perutnya tampak gendut dan berjenggot. Di atas bahunya terdapat
penyapu lalat yang menunjukkan dirinya sebagai pertapa.
3. Arca Ganesha
Arca Ganesha
berkepala gajah menggambarkan dewa bahagia sedag duduk dengan perutnya yang
gendut. Arca Ganesha memiliki 4 buah tangan, 2 tangan kanan dan 2 tangan kiri.
Tangan kanan belakang memegang tasbih. Tangan kiri belakang memegang kampak.
Tangan kiri depan memegang kotak yang sedang dihisap oleh belalainya. Tangan
kanan depan memegang salah satu gadingnya yang patah. Patung Ganesha juga
menggambarkan putera mahkota, sebagai patih dan panglima perag Raja Balitung.
Patung Ganesha dipuja sebagai dewa ilmu pengetahuan dan penolak marabahaya.
Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu
Pengaruh Hindu di Indonesia tidak hanya berupa ajaran agama
saja, tetapi juga berupa berbagai peninggalan sejarah yang terdapat di berbagai
wilayah di Tanah Air Indonesia. Peninggalan sejarah itu dapat berupa prasasti,
bagunan candi, maupun hasil karya sastera.
A.
Prasasti
Prasasti adalah peninggalan sejarah dalam bentuk batu
tertulis. Isinya menceritakan tentang raja atau penguasa pada masa
pemerintahannya. Prasasti peninggalan Kerajaan Hindu di Indonesia antara lain
sebagai berikut.
1) Prasasti Mulawarman
Prasasti Mulawarman merupakan peninggalan Kerajaan Kutai tahun 400 Masehi.
Prasasti ini terdapat di Kutai, Kalimantan Timur, ditulis dengan huruf Pallawa,
dalam bahasa Sansekerta.
2) Prasasti Adityawarman
Daerah Sumatera Barat juga sudah terpengaruh Hindu. Salah satu peninggalan
Hindu yang ada di Sumatera Barat adalah Prasasti Adityawarman. Prasasti ini
terdapat di daerah Batusangkar, Sumatera Barat. Peninggalan Hindu lainnya
berupa batu isan Adityawarman yang ditemukan di daerah Kuburajo dekat
Pagaruyung. Batu nisan ini berangka tahun 1356.
3) Prasasti Batu atau Ciaruteun
Prasasti Batu atau Ciaruteun adalah prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanegara. Letaknya di tepi Sungai Cisadane daerah Ciampea Bogor. Pada
prasasti ini terdapat telapak kaki Raja Purnawarman, raja Tarumanegara pertama.
Selain prasasti Ciaruteun, prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara yang lain
ialah prasasti Jambu, prasasti Tugu, prasasti Kebon Kopi, dan prasasti Pasir
Awi.
B.
Candi
Istilah “candi” pada mulanya berasal dari salah satu
nama Durga (Dewi Maut) yakni Candika. Bagunan candi sebenarnya bertujuan untuk
memuliakan orang-orang yang sudah muninggal, terutama para raja dan orang-orang
terkemuka pada suatu kerajaa. Kerajaan yang bercorak Hindu maupun Budha banyak
meninggalkan berupa candi. Berikut adalah beberapa candi peninggalan kerajaan
yang bercorak hindu.
1) Candi Portibi
Candi Portibi merupaka candi yang bercorak Hindu. Candi ini terdapat di
daerah Padang Balok, Gunung Tua (Sumatera Utara). Candi ini merupakan
peninggalan sejarah Kerajaan Panai tahu 1039. Pengaruh Hindu di kerajaan ini
berasal dari para brahmana India yang berlayar ke Sumatera. Selain melakukan
hubungan dagang para brahmana ini juga menyiarkan agama Hindu ke tempat-tempat
yag disinggahinya.
2) Candi Prambanan
Candi Prambanan dikenal pula dengan dengan nama Candi Loro Jonggrang, Letaknya
di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta. Itulah
sebabnya mengapa candi ini lazim disebut dengan nama Candi Prambanan. Di
sekitar komplek Candi Prambanan terdapat candi lain seperti Candi Sewu (Budha),
Candi Ijo, Candi Barang, dan Kraton Ratu Baka. Bila dilihat dari bawah ke atas,
Candi Prambanan terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian kaki candi, tubuh candi,
dan atap candi. Bila dilihat secara mendatar, seluruh bagian candi ini terdiri
atas 3 bagian juga yaitu, pelataran luar, pelatara tengah, dan pelataran dalam.
Di halaman utama (tengah), terdapat 6 buah bangunan utama dalam dua barisan
berhadapan, berderet dari utara ke selatan. Di sekitar Candi Prambanan dijumpai
beberapa arca dalam beberapa bentuk. Umumnya berupa arca para dewa yang dipuja
oleh para penganut agama Hindu. Penganut agama Hindu melakukan pemujaan dengan
cara mempersembahkan sesajian di depan arca dewa tersebut. Arca dewa yang
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi menjadi pusat perhatian dalam pemujaan.
Arca dewa yang lebih rendah dianggap sebagai pelengkap saja.
Dalam agama Hindu dikenal 3 dewa utama, yaitu: Dewa Brahma, sebagai dewa
pencipta alam semesta, Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara alam semesta, dan
Dewa Siwa sebagai dewa perusak alam semesta. Ketiga dewa tersebut menjadi satu
esatuan yang disebut Tri Murti. Tri, berarti tiga, murti berarti tubuh atau
badan. Tri Murti artinya mempunyai tiga badan. Candi Prambana atau Candi Loro
Jonggrang mempunyai tiga bagunan candi utama, yaitu Candi Brahma, Candi Wisnu,
dan Candi Siwa. Candi Siwa merupakan candi induk. Candi-candi yang lain
merupakan candi pelengkap. Candi Siwa sebagai candi induk merupaka candi yang
sangat penting. Disebut Candi Siwa karea didalamnya terdapat arca Siwa dalam ukuran paling besar.
Pada dinding Candi Siwa terdapat relief yang menggambarkan cerita Ramayana.
Beberapa arca yag terdapat dalam agama Hindu adalah Arca Siwa Mahadewa, ArcaSiwa Mahaguru, dan Arca Ganesha.
C.
Karya Sastra
Selain berupa bagunan dan prasasti, peninggalan sejarah
pada masa lalu juga berupa karya sastra. Hal ini menunjukkan betapa tingginya
seni sastra pada saat itu. Sastra itu pada umumnya bersisi tentang
kepahlawanan, pujian terhadap raja yang memerintah, nasihat dan sebagainya.
Beberapa karya sastra yang terkenal di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kitab Ramayana karangan Walmiki.
- Kitab Mahabharata karangan Wiyasa Kresna Dwipayana.
- Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Kitab ini menceritakan
tetang sejarah Kerajaan Singosari dan Majapahit. Di dalam kitab Negarakertagama
terdaat istilah Pancasila.
- Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam Kitab Sutasoma termuat
istilah Bhinneka Tunggal Ika.
- Kitab Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa menceritakan kisah hidup
Erlangga.
- Kitab Smaradhahana karangan Mpu Dharmaja sebagai persebahan untuk
Raja Kameswara.
- Kitab Bharatayudha karanga Mpu Panuluh, isinya merupakan sindiran
perag saudara antara Jayabaya dengan Jayasabha.
- Kitab Jangka Jayabaya (Ramalan Jayabaya) karanga Raja Jayabaya, isinya tentang ramalan masa depan Indonesia.
Kerajaan Singosari
Kerajaan Singosari merupakan kerajaan bercorak Hindu
yang tertelak di sekitar Singosari, Kabupate Malang, Jawa Timur. Luas
wilayahnya meliputi wilayah Malang sekarang. Kerajaan Singosari ini mempunyai
hubungan yang erat dengan munculnya Kerajaan Majapahit.
Kerajaan Singosari pertama kali didirikan oleh Ken Arok
tahun 1222. Beliau memerintah dari tahun 1222 sampai dengan tahun 1227. Setelah
Ken Arok meninggal, beliau digantikan oleh Anusapati, yang memerintah dari
tahun 1227 sampai 1248. Raja Singosari setelah Anusapati ialah Panji Tohjaya.
Antara tahun 1248 sampai 1268, Kerajaan Singosari diperintah oleh Ranggawuni.
Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Singosari mencapai keadaan yang aman dan
tenteram. Dari tahun 1268 sampai 1292 Singosari diperintah oleh seorang raja
yang bernama Kertanegara. Beliau adalah raja singosari yang terkenal. Pada masa
pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya. Wilayah
kekuasaan Singosari hampir mencapai seluruh wilayah Nusantara. Pada masa
pemerintahan Kertanegara, Raja Cina, Kubilai Khan, menuntut agar Singosari
tunduk mengakui kekuasaan Cina. Kubilai Khan mengirim utusan ke Singosari.
Kertanegara menolak untuk tunduk pada Kubilai Khan. Utusan Kubilai Khan sempat
dipermalukan oleh Kertanegara. Kubilai Khan tersinggung. Ia memerintahkan
pasukannya untuk menyerbu Singosari.
Dalam rangka membendung serbuan tentara Cina, Kertanegara
bercita-cita mempersatukan Nusantara. Ia mengirim pasukan khusus ke Suatera
untuk mengakui Singosari. Tatapi, sebelum ekspedisi (pengiriman) pasukan
sepenuhnya berhasil, Kertanegara tewas dalam serangan sengit dari Raja
Jayakatwang. Tamatlah wilayah Kerajaan Singosari. Sebelum meninggal,
Kertanegara telah berhasil menguasai Bali, Pahang (di Malaysia), Kerajaan Melayu,
Kalimantan Barat, dan Maluku.
Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri adalah kerajaan yang bercorak Hindu di Jawa Timur. Letaknya di sekitar Kali Brantas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kerajaan Kediri mulai dikenal pada masa pemerintahan Raja Kameswara tahun 1117.
Baginda bergelar Sri Maharaja Sirikan Sri Kameswara. Raja Kameswara wafat pada tahun 1130, dan beliau digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya adalah raja Kediri terbesar. Ia juga dikenal dengan ramalannya yang disebut Jangka Jayabaya. Ramalan Jayabaya itu oleh sebagian orang diyakini memuat masa depan bangsa Indonesia.
Raja Kediri yang terakhir ialah Kertajaya. Beliau memerintah sampai dengan tahun 1222. Pada tahun 1222, Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok dari Desa Ganter, dekat Malang. Kekalahan itu menandai berakhirnya Kerajaan Kediri di Jawa Timur.
Subscribe to:
Posts (Atom)